Kamis, 10 September 2015

DAPATKAH SAYA MASUK SURGA?

Al kisah...
.
Ada seorang wanita yg selalu shalat wajib dan sunnah. Namun, ia tak mau berjilbab menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab “Yg penting hati dulu yang berjilbab.” Suatu malam, ia bermimpi berada di taman yg indah. Rumputnya hijau, berbagai bunga bermekaran. Sungai yg sangat jernih hingga dasarnya terlihat, melintas dipinggir taman. Ia tak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yg juga menikmati keindahan taman. Ia menghampiri salah satunya. Yg wajahnya sangat bersih memancarkan cahaya.
“Assalamu’alaikum...”
“Wa’alaikumsalam."
“Apakah ini surga?”
“Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanya tempat menunggu sebelum ke surga.”
“Benarkah? Betapa indahnya surga jika tempat menunggunya saja seindah ini.”
“Amalan apa yg membuatmu kemari?”
“Aku selalu shalat dan menambahnya dgn ibadah sunnah.”
“Alhamdulillah...”
Tiba-tiba jauh di ujung taman sebuah pintu yg sangat indah terbuka. Lalu beberapa wanita yg berada di Taman memasukinya satu-persatu.
“Ayo kita ikuti mereka” kata wanita itu.
“Apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti.
“Tentu saja surga, saudariku”
“Tunggu... tunggu aku...”
dia berlari namun tetap tertinggal.
Padahal wanita itu hanya setengah berlari. Namun ia tak mampu mengejarnya meski berlari kencang. Ia lalu berteriak.
“Amalan apa yg telah kau lakukan hingga kau begitu ringan berlari namun tak dapat ku kejar?”
“Sama denganmu, saudariku.” jawab wanita itu yg hampir mencapai pintu.
“Amalan apalagi yg kau lakukan yang tidak kulakukan?”
“Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yg membedakanmu denganku?” Ia sudah terengah-engah, tak mampu menjawab.
“Apakah kau mengira Rabbmu akan mengizinkanmu ke Surga-Nya tanpa jilbab yg menutup auratmu? Sayang sekali, amalanmu tak mampu membuatmu memasuki surga. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu hanyalah menghijabi hati.” lalu menghilang dibalik pintu.
.
Ia tertegun, terbangun.
Beristighfar, mengambil air wudhu lalu shalat malam.
Menangis dan menyesali perkataannya. Sejak saat itu ia menutup auratnya. Karena sadar Allah memerintahkan wanita menghijabi seluruh tubuh, bukan menghijabi hati.
.
Wallahu a’lam bishshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar