Selasa, 05 Juli 2016

Apakah kau lupa?

Mungkin engkau sudah lupa.
Dengan siapa engkau berbagi suka dan duka? Dengan siapa engkau bercerita tentang apa yang ada pada dirimu? Apakah aku egois jika menjawab itu adalah AKU?

Mungkin engkau sudah lupa.
Siapa yang selalu mengingatkanmu hal-hal yang baik bagimu? Siapa yang selalu ada tuk menghiburmu disaat engkau tak merasa begitu baik? Siapa yang selalu ingin melihatmu bahagia walau hatinya kadang harus terluka? Apakah aku seperti tak ikhlas melakukan itu semua jika menjawab itu adalah AKU?

Mungkin engkau sudah lupa.
AKU? Iya, aku yang pernah menjadikanmu nomor satu didalam hatiku. Aku yang pernah rela menangis hanya untuk melihatmu bahagia. Aku yang pernah memberikan apa yang ada pada diriku agar kau dapat nyaman untuk bersamaku.

Hingga, aku memasuki duniamu. Mengenal siapa temanmu dan siapa keluargamu. Menjadikan mereka kepunyaanmu menjadi kepunyaanku juga. Semuanya menyenangkan bagiku. Semuanya menjadi indah untukku.

Namun, itu hanya sepintas dan kini telah hancur bersama waktu tuk menjadi kenangan. Ada suatu hal yang harus aku luruskan, aku berubah. Kau menyukainya? Senang? Harusnya seperti itu. Tapi, dugaanku berbanding dengan ekspektasiku. Sama saja, kau menganggap aku telah menghilang. Bahkan tak ada sedikitpun pertanyaan walau hanya sekedar menanyakan kabarku saat ini.

Kini, aku hanya bisa melihatmu tersenyum dari apa yang aku lihat tiap kau mengunggah gambar dirimu ataukah bersama teman, keluarga, bahkan dia yang kini selalu ada untukmu. Kadang aku harus memejamkan kedua mataku sejenak. Karena, senyuman itu bukan lagi diriku yang menciptakannya.

Apakah dahulu hanya aku yang berlebihan? Hanya aku yang keterlaluan? Hanya aku yang terbawa oleh perasaan? Apalah arti dari semua perhatian itu? Berkat itulah, aku tak ingin lagi memiliki rasa yang belum pasti bagaimana akhirnya. Cukup aku diam, cukup aku bersabar, cukup aku menunggu, cukup aku menyerahkan, dan cukup aku mengikhlaskan semua hanya kepadaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar