Minggu, 14 Agustus 2016

Menciptakan bahagia

Let’s start with something cliche.

Aku bosan asik terjerumus dalam pe(rasa)an kehilangan. Apalagi jika kamulah penggerak di balik setiap alasan. Jika ada dia, aku harus sukarela mundur. Jika tidak ada dia, aku diharuskan hadir. Permainan apakah ini? Atau aku yang terlalu bodoh tidak boleh melihat batas harapan dan kenyataan?

Kaki aku berlari menjauhi titik-titik terciptanya luka. Tapi, saat aku mulai melangkah untuk pergi dari kamu, ada saja tarikan-tarikan penggoda untuk tetap di sana. Pada kehadiran yang berulang, ada kata "selamat tinggal" yang siap-siap kembali tersedia.

Kata "selamat tinggal" yang aku harap tidak pernah lagi aku dengar. Aku ingin kamu tetap di sini, menciptakan bahagia dari dua sisi; bukan mencari bahagia kita sendiri-sendiri. Akankah semua ingin ku hanya bisa menjadi angan? Tidak bolehkah segalanya menjadi kenyataan? Sebab rasa ini nyata, namun kedekatan kita hanya sebatas ini saja.

Mengapa kamu datang hanya untuk singgah, kemudian pergi lagi?

Pernah; sepasang mata ini mengharap pertemuan dan kedua-dua tangan ini ingin ulurkan salam. karena kebahagiaan terasa utuh dan sederhana kalau kita bersama. Karena senyuman tidak sanggup berkata di saat kita berjumpa.

Cerita kehidupan aku, memang aku yang harus selalu rela. Datang dan pergi hanya fitrah percuma dalam cerita kehidupan manusia.

Sederhananya, bahagia aku tetap ada pada kamu. Tapi, seandainya kamu menuju arah yang bukan aku, begitulah bahagia aku akan mulai menjauh.

Aku ingin minta izin dari kamu, boleh?

Izinkan aku membuktikan bahwa hati ini pun berhak merasakan bahagia walaupun sementara. Dengan ramuan rasa sederhana, aku akan menciptakan bahagia aku sendiri dari hibernasi lelahnya kepercayaan hati.

Aku menunggu sampai kamu melihat ramuan bahagia aku ini bukan hanya ada di saat diperlukan saja. Entah kapan, tapi pasti kita akan bahagia dengan cara pilihan Tuhan. Tapi untuk sekarang, doa aku masih menyelipkan nama kamu sebagai penghantar kebahagiaan; dengan aku atau tanpa aku.

Moga-moga, doa itu sampai kepada kamu.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum akhwat :D

    Yuk mampir ke blog ukhti

    coretanhatiukhti.blogspot.com

    BalasHapus