Rabu, 30 November 2016

Para Perindu

Begini, perindu itu banyak macamnya. Ada yang memilih diam, ada yang memilih pecicilan, ada yang memilih, yasudah aku berdoa saja. Tetapi berapapun jenisnya, ia tetap sama. Rindu. Dan itu begitu candu.

Kamu pernah menangis tetapi tak keluar air mata? Itu lebih sesak, lebih hancur rasanya. Ada yang terluka, tetapi ia takut bicara. Sebab rindu barangkali menemukan hampa.

Duh, Tuhan.
Tolong pegangi para hati perindu, jangan buat rindunya menemukan jalan buntu, biarlah semakin hari semakin candu, asal rindunya menemukan jalan yang paling syahdu. Sekali lagi, ia hanya merindu. Buatlah semuanya baik-baik saja, meski ia tahu rindunya harus melawan waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar