Rabu, 30 November 2016

Ternyata aku tak membutuhkan itu.

Kata orang, untuk menjadi dekat harus menatap muka terlebih dahulu. Kata orang, untuk saling memahami harus bersua lebih lama terlebih dahulu. Nyatanya tidak. Rindu berperan lebih dulu sebelum kita tahu nama masing-masing. Benar, kan?

We talk to each other through messages or via social media lainnya like we talk dalam satu atap. Komunikasi terjadi sangat intens. Apapun dibagi, peristiwa-peristiwa pada hari itu serta pengalaman hidup yang tanpa sadar membentuk pribadi kita lebih baik dan lebih baik lagi.

Kamu tahu? Aku sangat bersyukur pernah diserang wabah kesedihan yang teramat. Jika tidak begitu, mungkin kita tidak akan pernah bertemu. Tuhan menyenangkan, ya. Lebih dari baik. Tuhan menghadirkan kita ketika reruntuhan jatuh menimpa begitu tega. Semesta memberikan pertemuan ini tanpa kita duga sebelumnya dan aku betah, tidak ingin minggat semili pun.

Padamu, aku tidak akan mengutuk jarak. Sebab jika kita terlalu sering menatap, mungkin bosan akan bertamu. Jelas aku akan selalu bersyukur apa yang sudah Tuhan beri. Bukankah Tuhan telah berjanji, jika kita bersyukur maka nikmat akan datang berhambur.

Selamat sayang, sore

Tidak ada komentar:

Posting Komentar