Selasa, 04 Maret 2014

ORANG YANG SAMA WAKTU YANG BERBEDA

Apa pun yang kau lakukan harusnya kau pikir berkali-kali. Juga
begitu perihal hati. Saat memutuskan pergi, kau pikir dua-
sepuluh-kali; ada hati yang kau sakiti. Jangan mudah berlari
jika saja ada niat kembali, jangan mudah meninggalkan jika
kau tahu sakitnya ditinggalkan. Mungkin kau lupa, yang kau
tinggalkan ini bukan benda mati. Tapi hati manusia yang setiap
detiknya bisa saja semakin terluka, juga bisa dicuri oleh
manusia lainnya.

Berapa kali ku katakan kepadamu bahwa kita bukan main-
main. Kita tak lagi sedang mencoba-coba. Jangan menjadikan
hubungan ini sebagai ajang melepas lelahmu. Ini bukan
sekedar tempat bersandar dari penat pelarian. Ini bukan
tempat menitipkan barang dagangan. Kelak ada penjual kau
akan melepaskan dan menjadikan kita kenangan. Bukan
begitu, sayang!

Sering kali kau jatuh dan aku selalu berusaha membuatmu
kembali utuh. Entah kali keberapa kau lelah, aku selalu
menjadi orang yang mencoba menenangkan kau yang gundah.
Tapi nyatanya yang aku dapat adalah pergimu tanpa arah. Kau
mengembarai hati-hati tanpa hati-hati. Kau bersenang-
senang sebelum akhirnya kau dibuang.

Dan kini kau katakan kau ingin pulang. Katamu akulah rumah
yang ingin kau tempati. Sebelum semuanya berlanjut, sebelum
kau semakin bersikukuh untuk menyatakan rasa.

Baiknya ku katakan kepadamu, dan tolong kau cerna baik-baik. Agar
hatiku dan hatimu masih bisa menjadi baik. Kau tahu? Orang
yang sama, kisah yang sama, tak akan pernah ada dalam waktu
yang berbeda. Jadi, pulanglah! Hatiku tak lagi rumahmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar