Selasa, 03 Mei 2016

Aku pernah merasakannya.

Berapa kali kita dikecewakan oleh putaran waktu? Kita paham arti melepaskan?arti merelakan? Berusaha untuk memiliki tapi pada akhirnya berusaha untuk melepaskan. Berharap pada yang mengharapkan orang lain. Memberikan bahagia kepada yang telah memberi kita airmata. Mematikan segala mimpi pada yang menaburkan benih-benih harapan. Melupakan tentang seseorang yang tak boleh kita lupakan. Menjadi kuat disaat seisi dunia berusaha melemahkan kita. Dan dihimpit objek segitiga yang membentuk kita, dia dan dia.

Sakit?

Sudah berapa lama kita bertahan? Sudah berapa lama kita menunggu dia yang sedikit pun tak pernah tahu isi hati kita? Sudah level mana beban di hati yang kita sembunyikan?

Bukankah hanya diri kita yang paling tahu? Bukankah selama ini menyimpannya tidak akan menghasilkan apa-apa selain sakit yang bertingkat-tingkat? Lalu untuk apa masih memperjuangkan yang sedikit pun tidak pernah tahu kewujudan kita, yang tidak pernah menginginkan kita? Haih.

Ya. Memang betul, tidak ada yang mustahil. Memang betul, kita harus mencoba segala sesuatunya. Tapi bukan dengan mempertaruhkan hati kita kan? Selain menerima realita, mungkin kita juga perlu membuka mata.

Terkadang, kita harus pergi beberapa meter dari keadaan "kecewa" untuk tahu siapa yang perlu diperjuangkan dan siapa yang perlu dilepaskan.

Suatu hari nanti, kita akan sadar bahwa ada orang lain yang bisa membahagiakan kita tanpa harus mencipta luka. Karena suatu hari nanti kita akan menjadi lebih dewasa dan bisa melihat segala sesuatunya dengan lebih jelas.

Untuk yang sedang merasakannya,

Tenang. Segala sesuatunya akan baik-baik saja. Segala sesuatu itu sedang dikendali oleh Tuhan. Sekiranya kita mengizinkan Dia membantu kita, hari-hari yang sedih, jiwa-jiwa yang tercalar luka, waktu-waktu yang penuh dengan tangis, hati yang perlahan-lahan meretak. Semuanya itu pasti akan mengajarkan kita sesuatu. Dan kita akan menyedarinya suatu hari nanti. Percayalah, karena aku pernah merasakannya.

By, @xrikafathirx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar