Jumat, 17 Juni 2016

Cara luka kita bekerja

Pernah tidak sesekali kita merasakan luka yang terlalu pedih dan sakit dalam hidup?

Ya, saat itu kita tidak akan bisa berlari, karena luka akan mengikat kita dengan simpul mati. Dan tidak akan mampu mendapatkan pertolongan untuk keluar, karena semua pintu seakan terkunci.

Ya, kita buntu.

Satu-satunya cara untuk keluar adalah dengan; menghadapinya.

Cukuplah kita miliki sebuah redha. Abaikanlah harapan yang masih menyamar menjadi impian yang seakan mampu mengabulkan seluruh permintaan kita sehingga hakikat kenyataan sebenarnya diibaratkan seperti mimpi buruk.

Luka terlalu berbahaya untuk menginap di hati kita, menyewa ruang tanpa batasan jangka waktu.

Menghapus luka adalah dengan; berusaha untuk tidak mengingati puncaknya. Sekiranya keadaan memaksa kita mengingati luka tersebut, berlagaklah seperti kita menghidap amnesia dan coba menjadi seorang pemaaf yang luar biasa. Jangan karena satu luka yang kita derita, membuatkan hati terus menutup pintunya pada seseorang yang sebenarnya ingin menjadi penghuni hati kita. - Rika Fathir

Jika luka itu masih terasa begitu sakit, mungkin karena kita pernah jatuh dengan terlalu kuat. Ya, makin dalam jatuhnya, makin dalam lukanya, makin lama untuk sembuhnya.

Sembunyikan luka dengan sekilas senyuman. Tutupilah luka agar tidak tersentuh oleh kenangan lama. Pergilah sejauh yang kau mampu dari mengingati luka itu. Setidaknya, jangan biarkan masa lalu singgah kembali dan membuat luka baru lagi.

Sampai luka okay, sampai luka sembuh.

Segala peristiwa yang meninggalkan kesan luka, ada hikmahnya. Bagaimana kita merawat kesan luka tersebut? Adakah dengan usaha atau hanya diam sehingga luka itu bernanah dan melebar?

Hey,

Janganlah takut terhadap kesan luka yang ditinggalkan. Itu akan menjadi peringatan pada diri kita. Maaf; adalah obat penyembuh luka yang paling hebat. Meskipun kita disakiti berulang kali, maafkanlah; untuk kesembuhan luka pada hati kita.

Mungkin kita tidak pernah meminta, tapi beginilah cara Tuhan mengajarkan kita caranya untuk mendewasakan diri dengan berusaha merawat luka sendiri.

Hai, mau plaster luka tidak? 💁

Tidak ada komentar:

Posting Komentar