Kamis, 06 Februari 2014

Kita dan jarak

Kita, dan Jarak Jauh.

Ada kalanya aku tak mampu menahan kecemasanku mengkhawatirkanmu disana.
Berharap bahwa waktu dapat cepat bergulir agar aku dapat dipertemukan denganmu lagi, cepat-cepat.
Ada beberapa prasangka perasaan yang memaksaku untuk mengeluarkan kebodohanku untuk tak sabar ingin menemuimu.
Namun kutahan, kutahan, terus dan terus kutahan.
Aku tau bahwa kita mampu kuat, kita mampu melewati ini walau kadang kerinduan itu tak bisa lagi tersembunyi.
Kecemburuan dan posesifku, aku rasa telah mengganggu kenyamananmu. Namun, aku tak tahu lagi ekspresi apa yang harus kutunjukkan untuk menutupi kesepianku disini.
Kesepian dari pelukan hangatmu yang membuat kenyamanan tiada tara itu.

Tak bisa, memang, kita berbeda kota, berbeda daerah, berbeda tempat, hanya waktu saja yang sama. Walau bagaimanapun, untuk bisa menemuimu adalah hal yang sulit.
Aku harus menunggumu dibandara, itu tak masalah. Masalahnya adalah, tak setiap hari, atau tak setiap minggu, bahkan bulan, kau bisa menemuiku. Bisa saja hanya satu tahun sekali, atau dua kali setahun. Ya, untuk sekarang saja, aku berharap.

Ini tentang waktu, waktu yang ikut merenungkan aku, merenungkan sang pujaan hati yang jauh dari pandangan. Beribu-ribu jauhnya, bermil-mil, sampai dengan meteranpun takkan mampu terukur.
Memang yang hanya bisa mengobati rindu ini hanyalah 'pertemuan".
Namun aku harus bersabar untuk mendapatkannya.

Dalam cinta berjarak yang banyak disebut orang adalah Long Distance Relationshp , banyak sekali konsekuensi yang harus diterima. Mau tak mau, kuat tak kuat, ya itu, harus bisa: rindu, ingin memeluk, ingin bertatap wajah, ingin bercerita, ingin berbagi dan menangis bersama.
Semuanya sudah kuterima, kata "sabar" pun aku rasa sudah habis stok-nya untukku karna telah kuborong semua.

Ini bukan tentang menuntut balas, bukan menghabiskan waktu, ataupun hanya sia-sia belaka.
Ini bukan tentang berpaling karna ada yang lebih.
Ini bukan tentang menyerah begitu saja karna banyak yang menghasut.

Tapi,
Ini adalah tentang bagaimana kita bisa kuat untuk menjalani hubungan yang tak mudah ini.
Ini adalah tentang bagaimana kita berjuang bersama, bukan kamu atau aku sendirian.
Ini adalah tentang kita yang melawan arus jarak yang berlawanan, tentang perbedaan danau, laut, dan daratan.
Ini adalah tentang waktu, ketika kau menatap matahari disiang hari, aku juga tau bagaimana rasa panasnya. Ketika kau menatap bulan dimalam hari, aku juga tau bagaimana nyamannya.
Ini adalah tentang begitu sangat berartinya pesawat telpon bagi kita, sebagai penghantar suaraku dan suaramu dari kejauhan.
Ini adalah tentang begitu berartinya internet, agar mampu menggandengku menatap wajahmu dilayar laptop melalui Video Call.
Ini adalah tentang begitu banyaknya airmata yang tumpah karna kerinduan kita, karna kecemasan kita, dan pertengkaran kita.
Ini adalah tentang kesetiaan dan kejujuran yang sama-sama kita genggam, salah satu harta terbesar kita yang tak bisa kita khianati.
Ini adalah tentang cinta, cinta yang tak terkalahkan dengan begitu banyak asumsi negatif yang masuk, cinta yang tak terkeluhkan walaupun hanya bertemu sekejap saja.
Ini adalah tentang aku, kamu, dan jarak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar