Kamis, 06 Februari 2014

RINDU TAK BERTEPI

Berbagai bait kata telah ku tulis disini.
Untukmu yang tersayang, aku merindukanmu. Entah bagaimana kucari jalan untuk menemuimu, namun waktu menolak semuanya. Mereka enggan memberi jalan lurus itu.

Sudah lama ingin kurasakan sentuhanmu.
Aku coba menutup mataku, membayangkan wajahmu, aku masih mengingat bagaimana bentuk wajahmu, bagaimana lekuk senyummu.
Tak sadar, aku menitiikan air mata.
Air mata rindu.

Aku terombang-ambing bak buih dilautan, entah kemana harus mendamparkan diri. Karna aku bingung dengan rindu yang tak tersampaikan.

Aku memang tak bisa merangkai kata-kata yang indah, yang keren, seperti yang lainnya.

Namun yang aku tulis, semua tentang kamu.

Kamu, adalah apa yang selalu aku tulis.
Kamu, adalah apa yang selalu aku curahkan didalam tulisanku, dimanapun.
Kamu, adalah perasaan hebat yang selalu menggerogoti pikiranku.

Entah apa jadinya aku tanpamu, aku takut.
Takut kamu hilang, takut kamu diculik oleh hati yang lain.
Takut kamu direbutkan oleh orang-orang yang berada satu tanah satu daerah satu semesta denganmu.

Kau tak perlu khawatir denganku, aku disini baik-baik saja.
Aku masih menjaga buah hati kita, cinta.
Malah harusnya kecemasanku lah yang kau tanyakan, apakah sekarang sedang membaik atau memburuk?

Entahlah.. Aku selalu tak mengerti ini.
Kau selalu saja bisa membuatku bingung, membuatku cemas. Kamu jahat!:")

Bagaimana jalanku untuk menjaga hatimu yang tak bisa kujangkau isinya?

Sedang mereka saja yang sudah disiapkan Tuhan untuk menguji kita, bisa saja sekejap membuatmu terpukau.

Namun, aku tetap percaya. Kau akan selalu menjaga mata, hati, dan dirimu disana.
Layaknya aku disini selalu menjamin hatiku untukmu.

Aku akan memberikan nafasku, aku akan memberikan jiwaku, jika itu bisa membuatku lebih lama bersamamu.

Aku takkan pernah menghancurkan janji-janji dan mimpi manis kita.
Begitupun denganmu, bukan?:")
Aku selalu percaya dengan kekuatan cinta, cinta bisa merubah apa saja.

Jarak ini, akan kita ubah. Tak lama, sayang. Sebentar lagi, kita akan mampu bersama selamanya.

Menguji kedewasaan kita, bukan melalui telfon dan pesan singkat lagi, tapi melalui sentuhan dan tatapan mata kita.

Kamu percaya, kan, bahwa kita itu adalah cinta yang telah disatukan sampai akhir nanti?
Aku merindukanmu, tak pernah berujung, tak pernah bertepi. Selalu begitu, denganmu.

Sekarang, aku ingin kau mendengar keluh kesahku. Pada Tuhan, pada jarak. Pun pada nasib.

Aku merindukanmu, seperti itulah yang terbayang dipikiranku. Jika kau membaca mataku, akan ada tulisan 'I Miss You'.
Jika kau mendengar bisikku, akan ada kata yang aku ucapkan, 'Aku rindu, sayang'.

Bisakah kau meyakinkanku bahwa selamanya hatimu milikku?
Karna hatiku, sudah menjadi milikmu. Sejak dulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar