Kamis, 25 Februari 2016

BERUBAH ITU MUDAH, ISTIQOMAH YANG SUSAH

“Kak, jilbab segi 4 nya ini memang besar ya ? ”

tanya seorang wanita remaja kepada saya, ketika saya naik lif di suatu mall di samarinda, menuju tingkat yang sama
-

Jawab saya ringkas sambil senyum "Ya Dekk"
“Ngak transperan ya kak. Ngak perlu makai inner ? ”
dia meneruskan pertanyaan
“In shaa Allah tidak. Sangat nyaman lagi ”
balas saya dan terus tersenyum

Dia menyentuh jilbab saya. Memastikan saya tidak berbohong, mungkin.
“ Cantik banget ya lihat muslimah berhijab lebar. Aku suka banget kak ”

Senyum. Saya merasa dia mencuri curi melihat saya sewaktu di library untuk makan tengahari

“Aku pingin juga kak mau berhijab besar seperti ini, tapi belum mantap ” - terdengar ketelusan dari bicaranya

Pakaiannya cuma biasa biasa saja. Bercelana jeans. Berkemaja lengan panjang.
Tetapi Keinginannya, ma sha Allah !

Mau berhijab lebar dan menutup aurat :)
“ In shaa Allah, moga Allah permudahkan dan perkenankan keinginan kamu dek. Niat untuk melakukan hal yang baik itu selalu mudah jalannya ”
Itu kata kata terakhir saya sebelum kami berpisah tujuan masing masing

Adakala lebih senang bertemu dengan mereka yang ‘biasa biasa’ ini. Buat kita jadi lebih mau memperbaiki diri setiap hari.

Kadang, yang terlihat biasa biasa pemakaiannya itu bukannya tidak mau berubah menjadi lebih baik. Cuma mereka tidak tahu cara untuk melakukannya

Berubah itu mudah. Tetapi untuk istiqomah itu susah. Tapi itulah yang dinamakan mujahadah

Percayalah. Bila sudah berhijab lebar menutup aurat, kita akan merasa malu untuk memakai pakaian yang ‘kecil’ lagi :)

1 komentar:

  1. Benar sekali mba...
    Banyak sekali teman saya yang pakaiannya biasa biasa saja, terlihat sangat tertarik dengan kerudung lebar yang saya pakai, dia menyatakan sngat ingin sekali pakai jilbab, tapi gak tau bagaimana memulainya.
    Bahkan ada teman saya yang non muslim berkata kepada saya, bahwa dia senang sekali melihat wanita berhijab syari,adem keliatannya ucapnya.

    BalasHapus