Jumat, 21 Oktober 2016

Kakek, aku merindukan mu

Masih teringat jelas dalam ingatan, hari-hari yang kulewati bersama beliau, senyum khas nya, suaranya, bahkan tatapan matanya yang menghangatkan.

beliau adalah kakek ku..
orang yang paling di hormati di keluarga..
orang yang paling di tuakan..
orang yang paling bijaksana yang penah aku kenal..

Kakek, mungkin aku memang bukan cucu yang paling baik dalam keluarga..
belum bisa menjadi panutan dalam keluarga.
tapi aku selalu berusaha kek, untuk menjadi yang terbaik semampuku.

Kakek, dulu ketika aku melihat tubuh kaku mu untuk pertama kalinya..

Dalam angan aku berteriak,
Ajak aku kek, ajak aku..

Aku belum siap di tinggal sosok mu..
Aku ingin menemani mu..
tapi aku tak bisa meminta hal itu dengan mudahnya.

Itu sudah kehendak tuhan..
Aku bukan siapa-siapa yang bisa mengahalangi
kehendak yang maha kuasa..

Kakek, mungkin dulu ketika aku merindukan mu,
Aku akan menangis sekeras mungkin
Berteriak sekuat-kuatnya..

Tapi itu dulu kek..
ketika aku belum bijaksana dalam melihat cobaan yang Allah berikan kepada ku..

Sekarang,
boleh kan kek aku sombong?
aku sudah tidak menangis lagi ketika merindukan sosok mu..

Kakek memang sekarang tidak berada di samping ku, tapi kakek akan selalu dalam ingatan ku..

Ingatan tentang kakek, akan selalu terpantri jelas dalam hati ku, aku selalu merindukan sosok mu kek..

Tapi sekarang aku punya cara yang lebih jitu untuk menyampaikan rinduku padamu,
bukan lewat tangisan yang selama ini aku lakukan.

Tapi lewat doa dan senyum hangat yang selalu aku panjatkan untuk mu.

Aku sangat merindukan mu kek

Tenang lah di alam sana, hingga tiba watkunya Allah mengizinkan kita untuk bersatu kembali dalam surga nya kelak.
Aamiin Ya Allah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar