Senin, 10 Oktober 2016

Wahai Pria ku

Teruntukmu wahai pria yang saat ini bertahta dalam hati,
Apakah kau tau?
Aku ingin engkau menjadi tanda titik untukku
Agar aku berhenti pada akhir cerita yang telah Allah tuliskan
Aku banyak mengenal para lelaki, namun tak satupun dari mereka yang mampu menjadi tanda titik yang sekian lama kunantikan
Aku tidak ingin salah memutuskan,
Karena aku tidak ingin memilih hati yang hanya sekedar akan menjadi tanda koma dihidupku,
Aku lelah jika harus terus meneruskan cerita tanpa kepastian
Aku pun tak ingin menumbuhkan harapan,
Jika harapan itu digantungkan pada manusia yang hanya sesama ciptaan Tuhan

Teruntukmu pria yang saat ini kusayangi,
Jika kelak engkau ditakdirkan untuk menjadi pendamping diri,
Dapat kukatakan jika engkau adalah pilihan terbaik dari sekian banyak hati yang sempat ingin kusinggahi
Saat ini engkau masih menjadi tanda tanya,
Tetapi, aku berharap lekas menemukan jawaban dari setiap pertanyaan
Jika jawaban itu adalah engkau,
Maka engkau adalah insan yang menjadi dambaan atas lamanya penantian
Namun aku pun tau, insan pilihan itu masih Allah rahasiakan
Entah itu adalah engkau ataukah bukan
Aku tak tau, yang jelas takdirku sudah Allah tentukan

Teruntukmu wahai pria yang saat ini selalu kudo'akan,
Jika kelak engkau menjadi tempat berlabuhnya hati ini
Yang akan kusebut sebagai suami,
Maka engkaulah permata yang selama ini kucari
Engkau akan menjadi hadiah terindah yang kelak akan Allah beri
Tetapi entahlah,
Aku tak ingin terlalu banyak bermimpi
Karena biar bagaimana pun engkau masih menjadi sesuatu hal yang belum pasti
Entah akan kumiliki, atau akan kutinggal pergi

Hanya saja,
Ingin kusampaikan teruntukmu wahai calon imamku nanti
Aku masih bersabar menantimu disini
Aku yakin engkau akan datang dan mendamaikan hati yang resah ini
Kuharap engkau pun disana sedang berusaha dan memantaskan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar