Rabu, 26 Oktober 2016

Karena Aku Pernah Terluka

Mengapa kau datang?
Disaat aku tak mengharapkan kehadiranmu.
Mengapa kau datang?
Disaat aku tak menginginkan keberadaanmu.
Mengapa kau datang?
Disaat aku telah berusaha melupakan mu.

Mengapa?
Aku telah berusaha untuk berlari dari duniamu.
Aku telah berusaha untuk menghilang dari kehidupanmu.
Aku telah berusaha untuk melenyapkan segala tentangmu dari kehidupanku.

Apa belum cukup?
Aku merasa terluka.
Apa belum cukup?
Aku merasa tersiksa.
Apa belum cukup?
Aku merasa tersakiti?

Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku?
Jika kau hanya membuatku tuk mengeluarkan air mata.
Kadang aku bingung.
Harus menyalahkan siapa dibalik peristiwa yang tak ingin ku ulang kembali.

Ketika aku menyalahkan dirimu.
Seketika aku juga menyalahkan diriku.
Tapi aku masih percaya dengan takdir.
Maka aku lebih baik anggap semua ini sebagai takdir.
Yang mesti ku lalui.
Dan ku ambil sebagai pelajaran dibaliknya.

Meskipun ada duka yang ku rasakan.
Karena harus menerima perihnya dibalik melepaskan dirimu.
Yang tak mengenal waktu.
Namun siap membangun rasa sakit didalam hati.
Dan ku sebut itu sebagai, rindu.

Ini memang sulit.
Melawan segala kebiasaanku agar tak lagi mengingatmu.
Aneh?
Beginilah kiranya proses untuk mengikhlaskan rasa.
Rasa yang masih menjadi tanda tanya.
Karena rasa ini hadir membayang-bayangi.
Dan kadang membuatku terlalu jauh.
Hingga lupa, bahwa sesungguhnya aku sedang berperang dengan mimpiku untuk memilikimu.

01:37AM.WITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar