Senin, 18 April 2016

Ratusan Hari

Ratusan hari sudah kita lewati.

Tidak ada yang terlalu lama atau terlalu cepat. Alhamdulillah, seperti cerita Tuhan untuk kita. Seimbang.

Ratusan hari sudah kita jalani.

Pertama kali kita bertemu, aku yakin cerita Tuhan mulai bekerja untuk kita dengan luar biasa. Ada satu jalan yang dilorongkan untuk kita lalui bersama. Percakapan antara dua mata kita mulai berbicara. Ada alur lincah yang menari untuk membuat kita tetap terjaga dalam kata.

Ratusan hari sudah berlalu dari pandangan.

Namun, doa-doa masih terus dimohonkan untuk sebuah kebahagiaan pada masa depan. Aku bersyukur; kita telah dipertemukan.

Satu hal yang kita harus tahu, kita adalah wasiat sederhana yang telah Tuhan pinjamkan. Wasiat bernama kebahagiaan. Wasiat yang mampu menarik lekuk-lekuk senyum siapapun yang beredar di sekeliling kita.

Setiap hari dalam ratusan hari-hari itu, aku catat berulang-ulang. Ada sesuatu yang belum aku miliki seutuhnya, sudah aku syukuri, namun enggan aku lepaskan; iaitu kamu.

Alhamdulillah.

Ratusan hari telah kita lewati sepanjang cerita hidup ini. Dalam melewati setiap satu puluhan hari itu, aku pernah bermimpi memiliki satu hari; yang tidak pernah habis bersama. Satu hari; yang tidak pernah selesai. Satu hari; yang berkaitan dengan hari-hari lain untuk mengikat kita dalam doa. Menjaga kita dari kecewa. Menghindarkan kita dari luka. Satu hari; yang membebaskan segala rasa takut.

Untuk kita semua,

Mulailah berdoa kepada Tuhan agar setiap hari yang dilewati akan menjadi lebih baik dari hari ke hari. Mulailah jadi yang pertama melakukan segalanya untuk diri. Mulailah segalanya tanpa sebuah akhir. Mulailah di waktu yang tepat, di saat yang Tuhan izinkan. Semuanya akan menjadi baik. InshaaAllah.

Untuk setiap satu dari ratusan hari-hari yang telah kita lewati, aku ucapkan, "TERIMA KASIH." . Semoga Tuhan tetap menjaga kamu untuk aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar