Senin, 18 April 2016

Berhenti mencari dia, carilah Dia juga.

Bahagia itu selalu ada dan banyak caranya.Kita hanya perlu bersyukur dan menyadari bahwa kita selalu memilikinya, meskipun hanya dengan cara paling sederhana.Begitulah kata hati ku berkata. Tapi aku terfikir, apakah itu suatu penyangkalan, bahwa hakikat bahagia hanya sementara?

Kamu tahu?

Bahagia ini seperti dipaksakan, aku tidak lagi punya pilihan dan menganggap kamu kisah lama yang aku mesti lupakan. Tak tahulah ini memang bahagia yang sesungguhnya atau imaginasi aku terlalu terlatih untuk mengada-ada? Entah.

Pernah, aku pandang sebuah pohon dengan tatapan penuh kagum. Sebab, bagaimana pohon itu bisa tetap berdiri tegak, sementara melihat dedaunan yang selama ini dipertahankannya, jatuh gugur satu per satu dan kemudian meninggalkan? Atau, ini hanya salah satu cara Dia untuk mengajarkan aku agar menjadi lebih kuat?

Kuat itu aku, yang telah lama jauh terjatuh pada kamu, tahu sakitnya luka, namun terus mengulanginya saja.Haih.

Lemah itu kamu, datang karena terluka, lalu pergi karena bosan. Hish.

Mungkin, jika ada kekacauan terjadi di bumi dan semua hal jadi terbalik, aku baru paham cara kamu yang mudah pergi. Atau kamu kelak paham cara aku yang keras kepala selalu menanti.

Lalu, aku harus ke mana?
Sebenarnya, aku harus bagaimana?

Menerima kamu yang muncul tiba-tiba dan merelakan begitu saja padahal tak rela? Kamu ingin (si)apa? Seseorang dengan perasaan sekeras batu dan sikap sediam patung?

Mungkin, sejak awal kita tak seharusnya bertemu. Agar tak ada rasa yang bertamu. Mungkinlah.

Ingatlah, jika aku hanya menyakiti kamu, berhentilah mencari aku. Sebab nanti, aku yang lebih dahulu menemukan kamu. Jika tak kamu temukan aku, tetaplah jangan mencari. Sebab mungkin yang ingin kamu temukan bukanlah aku, melainkan diri kamu yang lain, yang sejak lama ada padaku.

Maka, teruslah jangan mencari aku, hanya sebab kamu tak mau merasa sendiri. Aku harap saat itu aku telah cukup menjadi ego dengan menutup rasa dari apapun yang aku tau dapat membuat kamu menangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar